Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.
Didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam mencatat lapangan, dokumen pribadi, dokemen resmi, gambar, foto dan sebagainya. (Moelong 2007) Untuk penyusunan kerangka penelitian dimulai dari problematika, sebab dari permasalahan akan muncul tujuan penelitian. Untuk menjawab problematika, mencapai tujuan penelitian, dan menguji hipotesa, diperlukan data penelitian.
Data yang diperoleh mempertimbangkan
validitas dan reliabilitas. Sudah barang tentu dari berbagai jenis penelitian
kriteria tidak sama, seperti yang dikatakan Sugiono (2007:365) bahwa “pada
penelitian kuantitatif untuk memperoleh data yang valid, reliabel perlu uji
instrumen yang valid dan reliabel pada sampel yang mendekati jumlah populasi
dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar”.
1.
Pengertian dan kegunaan analisis data
Kata
analysis berasal dari bahasa Greek (yunani) terdiri dari kata “ana” dan
“lisys”. Ana artinya atas (above), lisys artinya memecahkan atau menghancurkan.
Agar data dapat dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi
bagian – bagian kecil (menurut elemen dan struktur). Kemudian mengaduknya bersama
untuk memperoleh pemahaman yang baru.
Menurut
Ardhana (dalam Lexy J. Moleong 2002:103) menjelaskan bahwa analisis data adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola,
kategori dan satu kesatuan uraian dasar. Menurut Taylor, (1975:79) mendefinisikan analisis data
sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.
Dengan
demikian pengertian analisis data dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa
analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditentukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Kegunaan analisis
data adalah sebagai bahan masukan untuk mengambil keputusan, perencanaan,
pemantauan, pengawasan, penyusunan laporan, penyusunan statistik pendidikan,
penyusunan program rutin, dan pembangunan peningkatan program pendidikan dan
pembinaan sekolah.
2.
Pengertian dan kegunaan validitas
Menurut
kamus bahasa Indonesia validitas diartikan sebagai sifat benar, menurut bukti
yang ada, logika berfikir atau kekuatan hukum. Menurut Diknas bahwa validitas
adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur sasarannya. Sedangkan menurut
Wiki pedia Indonesia diterjemahkan kesahihan, kebenaran yang dapat
diperkuat oleh bukti atau data.
Validitas
berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1986).
Sedangkan menurut Arikunto (1999) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Menurut Nursalam (2003) validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrument.
Dari
beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa validitas adalah suatu ukur
yang menunjukkan tingkat ketepatan dan kesahihan suatu instrumen. Instrumen
harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, jadi validitas menekankan
pada alat pengukuran atau pengamatan. Kegunaan validitas adalah untuk
mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam melakukan
fungsi ukurnya dan validitas menggunakan alat ukur teknik korelasi product
moment seperti dikemukakan oleh karl person, suharsimi arikunto (1997:153).
3.
Pengertian dan kegunaan reliabilitas data
Menurut
Husein Umar menyatakan bahwa “Reliabilitas adalah derajat ketepatan ketelitian
atau keakuratan yang ditujukan oleh instrumen pengukuran” (1991:52). Husein
Umar mengemukakan bahwa “ suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat tersebut
dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlebihan senantiasa menunjukan
hasil yang sama. Menurut
Djamaludin Ancok mengemukakan bahwa reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas dapat menunjukkan
sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama.
Dari
beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa reliabilitas suatu
instrumen suatu gejala yang digunakan pada waktu yang berlainan dan hasil tetap
konsisten walaupun dilakukan dua kali pengukuran. Senantiasa menunjukkan hasil yang
sama atau tetap.
Kegunaan reliabilitas data adalah untuk mengetahui atau menunjukkan keajekan
suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada waktu dan kesempatan yang
berbeda. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan
analisis statistik dengan menggunakan rumus alpa. Dengan taraf signifikansi 5%
maka apabila r hitung > r tabel, berarti item tersebut dinyatakan diterima
(reliabel) sedangkan r hitung < r tabel, berarti item tersebut
dinyatakan tidak diterima (tidak reliabel). Pada pengujian reliabel ini hanya
butir-butir item atau soal yang valid saja diujikan dalam penelitian. Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan dalam pengambilan reliabilitas suatu
instrumen.
A.
UJI
VALIDITAS
Uji
Validitas Item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan seberapa
valid suatu item pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Uji Validitas Item atau butir dapat dilakukan
dengan menggunakan software SPSS. Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi
Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan
skor total variabel yang dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di
dalam variabel X dan Y akan diuji relasinya dengan skor total variabel
tersebut. Agar penelitian ini lebih teliti, sebuah item sebaiknya memiliki
korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel ≥ 0,25.[2] Item yang
punya r hitung < 0,25 akan disingkirkan akibat mereka tidak melakukan
pengukuran secara sama dengan yang dimaksud oleh skor total skala dan lebih
jauh lagi, tidak memiliki kontribusi dengan pengukuran seseorang jika bukan
malah mengacaukan.
Cara melakukan Uji Validitas dengan SPSS:
1. Buat skor total masing-masing variable.
2. Klik Analyze > Correlate > Bivariate
3. Masukkan seluruh item variable x ke Variables
4. Masukkan total skor variable x ke Variables
5. Ceklis Pearson ; Two Tailed ; Flag
6. Klik OK
7. Lihat kolom terakhir. Nilai >= 0,25.
8. Lakukan hal serupa untuk Variabel Y.
B. UJI
RELIABILTAS
Uji Reliabilitas item adalah uji statistik yang digunakan guna
menentukan reliabilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya
mengukur suatu variabel.Reliabilitas adalah ukuran yang menujukkan bahwa alat
ukur yang digunakan dalam penelitian keperilakukan mempunyai keandalan sebagai
alat ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu
ke waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah (Harrison, dalam Zulganef,
2006). Sementara validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel
yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti
(Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006).
Penelitian memerlukan data yang betul valid dan reliabel. Dalam
rangka urgensi ini, maka kuesioner sebelum digunakan sebagai data penelitian
primer, terlebih dahulu diujicobakan ke sampel uji coba penelitian. Uji coba
ini dilakukan untuk memperoleh bukti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut:
dengan :
Jika
nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan
seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang
kuat. Atau,
ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
·
Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas
sempurna
·
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka
reliabilitas tinggi
·
Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka
reliabilitas moderat
·
Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas
rendah[4]
Jika
alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel: Segera
identifikasi dengan prosedur analisis per item. Item Analysis adalah kelanjutan
dari tes Aplha sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang tidak reliabel.
Lewat ItemAnalysis ini maka satu atau beberapa item yang tidak reliabel dapat
dibuang sehingga Alpha dapat lebih tinggi lagi nilainya.
Reliabilitas
item diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis
dengan SPSS ver. 16.0 for Windows. Akan dilihat nilai Alpha-Cronbach untuk
reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih teliti, dengan
menggunakan SPSS, juga akan dilihat kolom Corrected Item Total Correlation.
Nilai
tiap-tiap item sebaiknya ≥ 0.40 sehingga membuktikan bahwa item tersebut dapat
dikatakan punya reliabilitas Konsistensi Internal.[5] Item-item yang punya
koefisien korelasi < 0.40 akan dibuang kemudian Uji Reliabilitas item
diulang dengan tidak menyertakan item yang tidak reliabel tersebut. Demikian
terus dilakukan hingga Koefisien Reliabilitas masing-masing item adalah ≥ 0.40.
Cara
Uji Reliabilitas dengan SPSS:
1. Klik
Analyze > Scale > Reliability Analysis
2. Masukkan
seluruh item Variabel X ke Items
3. Pastikan
pada Model terpilih Alpha
4. Klik
OK
Jika
nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan
seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang
kuat. Atau,
ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
·
Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas
sempurna
·
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka
reliabilitas tinggi
·
Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka
reliabilitas moderat
·
Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas
rendah.
0 comments:
Post a Comment