OCTAVE-S
1. Pengertian OCTAVE dan OCTAVE-S
Alberts, C dan Dorofee.A (OCTAVEsm Catalog of
Practices, Version 2.0) mendefinisikan OCTAVE sebagai pendekatan
terhadap risiko keamanan informasi evaluasi yang bersifat komprehensif,
sistematis, kontekstual, dan dapat diarahkan sendiri.
Hal ini memerlukan sebuah analisis tim untuk menguji
resiko keamanan di sebuah aset organisasi dalam hubungannya dengan objective bisnis.
Dengan mengimplementasi hasil-hasil dari OCTAVE, sebuah organisasi berusaha
melindungi semua informasi dengan lebih baik dan meningkatkan keseluruhan
bidang keamanan.
Definisi OCTAVE-S menurut Alberts, C dan Dorofee.A
(2003, p3) adalah sebuah variasi dari pendekatan OCTAVE yang dikembangkan untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan kecil, organisasi-organisasi yang tidak memiliki
hierarki.
Dapat disimpulkan, pengertian OCTAVE-S adalah sebuah
variasi dari pendekatan OCTAVE yang dikembangkan untuk melakukan penilaian resiko
terhadap organisasi skala kecil yang bersifat komprehensif,sistematis,
kontekstual, dan dapat diarahkan sendiri.
2. Tahap, Proses, dan Aktivitas OCTAVE-S
Menurut Alberts, C dan Dorofee.A (2003, p5), OCTAVE-S berdasar pada 3 tahap yang dideskripsikan
dalam criteria OCTAVE, meskipun nomor dan urutan kegiatan berbeda dari metode
OCTAVE yang digunakan. Bagian ini memberikan tinjauan singkat atas tahapan,
proses, dan kegiatan OCTAVE-S. Tahapan-tahapan OCTAVE-S yang berbasis pada
framework OCTAVE yaitu:
a. Membangun
Aset Berbasis Profil Ancaman
Tahap
satu adalah sebuah evaluasi dari aspek organisasi. Selama dalam tahap ini, tim
analisis menggambarkan kriteria dampak evaluasi yang akan digunakan nantinya
untuk mengevaluasi risiko. Tahap ini juga mengidentifikasi aset-aset organisasi
yang penting, dan mengevaluasi praktek keamanan dalam organisasi saat ini. Tim
menyelesaikan tugasnya sendiri dan mengumpulkan informasi tambahan hanya ketika
diperlukan.
Kemudian
memilih 3 dari 5 aset kritikal untuk menganalisa dasar kedalaman dari hubungan
penting dalam organisasi. Akhirnya, tim menggambarkan kebutuhan-kebutuhan
keamanan dan menggambarkan profil ancaman pada setiap aset. Di mana pada tahap
ini terdiri atas 2 proses, yaitu identifikasi informasi organisasi dan membuat
profil ancaman serta memiliki enam aktivitas.
b.
Mengidentifikasi kerentanan infrastruktur
Tahap
kedua yaitu tim analisis melakukan peninjauan ulang level tinggi dari
perhitungan infrastruktur organisasi, yang berfokus pada keamanan yang dipertimbangkan pemelihara dari
infrastruktur. Tim analisis pertama menganalisis bagaimana orang-orang
menggunakan infrastruktur komputer pada akses aset kritis, menghasilkan kunci
dari kelas komponen-komponen. Tahap ini memiliki satu proses yaitu memeriksa
perhitungan infrastruktur dalam kaitannya dengan aset yang kritis dimana
terdapat dua aktivitas.
c.
Mengembangkan Strategi Keamanan dan Perencanaan.
Selama
tahap ketiga tim analisis mengidentifikasi risiko dari aset kritis organisasi
dan memutuskan apa yang harus dilakukan mengenainya. Berdasarkan analisis dari
kumpulan informasi, tim membuat strategi perlindungan untuk organisasi dan
rencana mitigrasi risiko yang ditujukan pada aset kritis. Kertas kerja OCTAVE
yang digunakan selama tahap ini mempunyai struktur tinggi dan berhubungan erat
dengan praktek katalog OCTAVE, memungkinkan tim untuk mengubungkan
rekomendasirekomendasinya untuk meningkatkan praktek keamanan dari penerimaan benchmark.
Tahap ini terdiri atas 2 proses, yaitu : identifikasi dan analisis risiko serta
mengembangkan strategi perlindungan dan rencana mitigasi, di mana proses ini memiliki
delapan aktivitas.
Manajemen
risiko keamanan informasi memerlukan sebuah keseimbangan kegiatan reaksi dan
proaktif. Selama dalam evaluasi OCTAVE, tim analisis memandang keamanan dari
berbagai perspektif, memastikan rekomendasi mencapai keseimbanagn dasar yang
sesuai pada kebutuhan organisasi.
3. Hasil OCTAVE-S
Menurut Alberts, C dan Dorofee.A (2003, p. 6), selama
mengevaluasi OCTAVE,-S tim analisis melibat keamanan dari beberapa perspektif,
memastikan bahwa rekomendasi yang dicapai sesuai dengan keseimbangan
berdasarkan kebutuhan organisasi.
Hasil utama dari OCTAVE-S, yaitu:
1. Strategi perlindungan organisasi yang luas:
Perlindungan strategi menguraikan secara singkat arah organisasi dengan
mematuhi praktek keamanan informasi.
2. Rencana mitigasi risiko: rencana ini dimaksudkan
untuk mengurangi risiko aset kritis untuk meningkatkan praktek keamanan yang di
pilih.
3. Daftar tindakan: Termasuk tindakan jangka pendek
yang dibutuhkan untuk menunjukkan kelemahan yang spesifik.
Hasil OCTAVE-S yang berguna lainnya, yaitu:
1. Daftar
informasi penting terkait dengan aset yang mendukung tujuan bisnis dan sasaran
organisasi.
2. Hasil survei menunjukkan sejauh mana
organisasi mengikuti praktek keamanan yang baik.
3. Profil risiko untuk setiap aset kritis menggambarkan jarak
antara risiko terhadap aset. Jadi, setiap tahap OCTAVE-S memproduksi hasil yang
bermanfaat sehingga sebagian evaluasi akan menghasilkan informasi yang berguna
untuk meningkatkan sikap keamanan organisasi.
0 comments:
Post a Comment