Kerupuk adalah jenis pangan yang digemari di Indonesia.Berbagai kalangan menyukai jenis pangan ini baik golongan rendah maupun golongan yang tinggi. Kerupuk sangat beragam dalam bentuk, ukuran, bau, warna, rasa, kerenyahan, ketebalan dan nilai gizinya. Perbedaan ini bisa disebabkan pengaruh budaya daerah penghasil kerupuk, bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan serta alat dan cara pengolahannya.
Komposisi bahan sendiri beserta pengolahannya akan sangat mempengaruhi kualitas kerupuk, dimana komposisi bahan ini juga mempengaruhi pengembangan pada kerupuk tersebut. Secara umum bahan baku yang digunakan adalah tepung tapioka, sedangkan bahan tambahannya dapat berupa ikan atau udang, telur atau susu, garam, gula, air dan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar dan sebagainya. Jumlah dan jenis bumbu yang digunakan tergantung pada selera masing-masing.
Produk kerupuk sendiri akan mengalami pengembangan akibat adanya perlakuan panas, dimana pengembangan ini akibat adanya pengaruh dari amilopektin dan amilosa yang terkandung dalam pati sebagai bahan baku dasar dari pembuatan kerupuk ini.
Pengembangan pada kerupuk ada dua, yaitu pengembangan linier dan pengembangan volumepengembanagan linier dianalogikan sebagai pengembangan kesatu arah, sedangkan pengembangan volume sebagai pengemabnagan kesegala arah. Seperti pada kerupuk, pengembanagn linier ini diperoleh dengan cara mengukur luas permukaan kerupuk sebelum dan sesudah penggorengan. Sedangkan pengembangan volume, nilainya diperoleh dengan memasukkan kerupuk pada bahan berpasir, dimana dalam wadah 100ml bahan berpasir dan kerupuk dimasukkan bersama-sama sehingga didapat sisa bahan berpasir dari jumlahnya yang juga sebesar 100 ml wadah
(dari berbagai sumber)
Komposisi bahan sendiri beserta pengolahannya akan sangat mempengaruhi kualitas kerupuk, dimana komposisi bahan ini juga mempengaruhi pengembangan pada kerupuk tersebut. Secara umum bahan baku yang digunakan adalah tepung tapioka, sedangkan bahan tambahannya dapat berupa ikan atau udang, telur atau susu, garam, gula, air dan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar dan sebagainya. Jumlah dan jenis bumbu yang digunakan tergantung pada selera masing-masing.
Produk kerupuk sendiri akan mengalami pengembangan akibat adanya perlakuan panas, dimana pengembangan ini akibat adanya pengaruh dari amilopektin dan amilosa yang terkandung dalam pati sebagai bahan baku dasar dari pembuatan kerupuk ini.
Pengembangan pada kerupuk ada dua, yaitu pengembangan linier dan pengembangan volumepengembanagan linier dianalogikan sebagai pengembangan kesatu arah, sedangkan pengembangan volume sebagai pengemabnagan kesegala arah. Seperti pada kerupuk, pengembanagn linier ini diperoleh dengan cara mengukur luas permukaan kerupuk sebelum dan sesudah penggorengan. Sedangkan pengembangan volume, nilainya diperoleh dengan memasukkan kerupuk pada bahan berpasir, dimana dalam wadah 100ml bahan berpasir dan kerupuk dimasukkan bersama-sama sehingga didapat sisa bahan berpasir dari jumlahnya yang juga sebesar 100 ml wadah
(dari berbagai sumber)
0 comments:
Post a Comment