Hacker memang tidak pandang bulu, setelah sebelumnya Facebook dan Livejournal, saat ini dilaporkan bahwa twitter mengalami serangan paling parah, berita ini dilansir oleh tekno.kompas.com(12/8/09)
"Penjahat maya kelihatannya masih melihat celah kelemahan Twitter sehingga menjadikan situs microblogging tersebut sebagai target serangan. Baru seminggu lalu Twitter lumpuh dan masih proses pemulihan, serangan kedua kembali diterimanya.
Serangan tersebut dilaporkan pengelola Twitter dalam blog resminya, Selasa (11/8) sore. Pihak Twitter tengah mempelajari perubahan trafik data untuk mempelajari tanda-tanda serangan tersebut dan mengantisipasinya. Tidak ada penjelasan resmi apakah sudah ada penangkal yang ampuh untuk mencegah serangan serupa.
Layanan Twitter sempat lumpuh selama beberapa jam Kamis (6/8) akibat serangan masif yang disebut DDoS. Penyerang mengarahkan tarfik data yang sangat tinggi ke server Twitter sehingga tak sanggup menampung.
Serangan tersebut diduga berasal dari Russia. Pelaku kemungkinan mengarahkan serangan kepada blogger-blogger pendukung Georgia yang selama ini aktif di dunia maya menggunakan Twitter. Serangan ini juga berdampak kepada Facebook dan Livejournal meski tak separah Twitter"
Serangan masif yang menyebabkan situs Twitter dan Facebook sempat lumpuh, Kamis (6/8) kemungkinan berasal dari Rusia.
Hal tersebut dikatakan Bill Woodcock, direktur riset Packet Clearing House, sebuah organisasi nonprofit yang memantau aliran trafik internet di dunia.
"Belum jelas siapa yang melakukannya, tapi kelihatannya salah satu pihak melakukan propaganda dan pihak lain menindaklanjuti dan melakukan serangan tersebut," ujar Woodcock seperti dilansir New York Times.
Menurutnya, serangan tersebut merupakan kelanjutan dari konflik Georgia yang meningkatkan ketegangan antara AS dan Russia di dunia maya. Woodcock masih menyangsikan bahwa serangan tersebut kemungkinan dilakukan ribuan botnet yang diperintahkan untuk membanjiri trafik ke situs korban.
Namun, ia menyatakan serangan tersebut mungkin dilakukan dengan pesan-pesan sampah (spam) yang mulai menyusup ke Twitter dan Facebook sejak pukul 10.25 atau beberapa saat sebelum bencana itu terjadi.
"(Aliran spam itu) meningkatkan trafik sangat tinggi yang dapat menciptakan serangan denial of service," jelasnya.
Dalam insiden ini, penyerang membanjiri Twitter dan Facebook sehingga jutaan penggunanya tidak bisa mengakses. Bahkan Twitter sempat mati beberapa jam untuk melakukan recovery.
Semoga Cepat pulih...
"Penjahat maya kelihatannya masih melihat celah kelemahan Twitter sehingga menjadikan situs microblogging tersebut sebagai target serangan. Baru seminggu lalu Twitter lumpuh dan masih proses pemulihan, serangan kedua kembali diterimanya.
Serangan tersebut dilaporkan pengelola Twitter dalam blog resminya, Selasa (11/8) sore. Pihak Twitter tengah mempelajari perubahan trafik data untuk mempelajari tanda-tanda serangan tersebut dan mengantisipasinya. Tidak ada penjelasan resmi apakah sudah ada penangkal yang ampuh untuk mencegah serangan serupa.
Layanan Twitter sempat lumpuh selama beberapa jam Kamis (6/8) akibat serangan masif yang disebut DDoS. Penyerang mengarahkan tarfik data yang sangat tinggi ke server Twitter sehingga tak sanggup menampung.
Serangan tersebut diduga berasal dari Russia. Pelaku kemungkinan mengarahkan serangan kepada blogger-blogger pendukung Georgia yang selama ini aktif di dunia maya menggunakan Twitter. Serangan ini juga berdampak kepada Facebook dan Livejournal meski tak separah Twitter"
Serangan masif yang menyebabkan situs Twitter dan Facebook sempat lumpuh, Kamis (6/8) kemungkinan berasal dari Rusia.
Hal tersebut dikatakan Bill Woodcock, direktur riset Packet Clearing House, sebuah organisasi nonprofit yang memantau aliran trafik internet di dunia.
"Belum jelas siapa yang melakukannya, tapi kelihatannya salah satu pihak melakukan propaganda dan pihak lain menindaklanjuti dan melakukan serangan tersebut," ujar Woodcock seperti dilansir New York Times.
Menurutnya, serangan tersebut merupakan kelanjutan dari konflik Georgia yang meningkatkan ketegangan antara AS dan Russia di dunia maya. Woodcock masih menyangsikan bahwa serangan tersebut kemungkinan dilakukan ribuan botnet yang diperintahkan untuk membanjiri trafik ke situs korban.
Namun, ia menyatakan serangan tersebut mungkin dilakukan dengan pesan-pesan sampah (spam) yang mulai menyusup ke Twitter dan Facebook sejak pukul 10.25 atau beberapa saat sebelum bencana itu terjadi.
"(Aliran spam itu) meningkatkan trafik sangat tinggi yang dapat menciptakan serangan denial of service," jelasnya.
Dalam insiden ini, penyerang membanjiri Twitter dan Facebook sehingga jutaan penggunanya tidak bisa mengakses. Bahkan Twitter sempat mati beberapa jam untuk melakukan recovery.
Semoga Cepat pulih...
0 comments:
Post a Comment