Nyeri adalah perasaan yang bersifat subjektif, dimana tidak akan ada dua orang merasakan dengan cara yang sama. Rasa nyeri ini bisa langsung merusak kesehatan dan memperpanjangkan masa penyembuhan dari operasi/ pembedahan, penyakit dan luka berat.
Nyeri bisa dikategorikan menurut sumber/ asal, dari kulit tubuh, somatic dan visceral. Atau menurut lamanya seperti nyeri akut dan nyeri kronis.
Permulaan nyeri biasanya sama untuk semua orang, tetapi daya tahan tehadap nyeri dan reaksi terhadap nyeri itu sendiri sangat berbeda-beda.
Agar nyeri dapat dirasakan, nociceptors harus dirangsang. Ada 3 macam yang dapat merangsang nyeri, yaitu mekanik, panas dan kimia.
Nociception terdiri dari proses fisologi yang berhubungan dengan persepsi terhadap nyeri. Hal ini meliputi mekenisme sensorik tubuh (transduksi), penularan/ penyebaran (transmisi), tanggapan (perception) dan menurunkan intensitas (modulasi).
Menurut teori gate control (pintu perbatasan), sekeliling urat syaraf membawa nyeri sampai urat syaraf tulang belakang. Dimana nyeri yang dibawa oleh sekeliling urat syaraf itu dikurangi levelnya di urat syaraf tulang belakang, sebelum diteruskan ke otak. Teori ini adalah dasar dari kebanyakan tindakan strategi nyeri.
Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang dan reaksi terhadap nyeri, diantaranya adalah suku dan nilai-nilai budaya, tingkat pembangunan, lingkungan, dukungan orang lain, pengalaman dari nyerinya kurang/ sedikit, kegelisahan dan stres.
Nyeri adalah perasaan yang bersifat subjektif, dan banyak petunjuk yang dapat dipercaya dari adanya atau kehebatan dari nyeri, yaitu tindakan diri dari klien-klien. Penilaian terhadap semua pengalaman nyeri klien termasuk keseluruhan sejarah tentang nyeri.
Walaupun diagnosa-diagnosa yang diberikan perawat kepada pasien-pasien penderita nyeri, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis, nyeri itu sendiri mungkin berhubungan dengan diagnosa-diagnosa perawat kebanyakan lainnya.
Secara keseluruhan tujuan klien termasuk mencegah, mengurangi atau menghilangkan nyeri agar klien dapat sebagian atau seluruhnya melanjutkan kebiasaan aktivitas sehari-harinya dan untuk menguasai hasil dengan baik dengan pengalaman nyeri.
Ketika membuat perencanaan, perawat harus memilih tindakan pertolongan yang tepat untuk klien.
Pengelolaan nyeri dimasukkan ke dalam 2 macam dasar tindakan keperawatan, yaitu dengan pemberian obat (pharmacologic) dan bukan dengan pemberian obat (nonpharmacologic).
Nyeri bisa dikategorikan menurut sumber/ asal, dari kulit tubuh, somatic dan visceral. Atau menurut lamanya seperti nyeri akut dan nyeri kronis.
Permulaan nyeri biasanya sama untuk semua orang, tetapi daya tahan tehadap nyeri dan reaksi terhadap nyeri itu sendiri sangat berbeda-beda.
Agar nyeri dapat dirasakan, nociceptors harus dirangsang. Ada 3 macam yang dapat merangsang nyeri, yaitu mekanik, panas dan kimia.
Nociception terdiri dari proses fisologi yang berhubungan dengan persepsi terhadap nyeri. Hal ini meliputi mekenisme sensorik tubuh (transduksi), penularan/ penyebaran (transmisi), tanggapan (perception) dan menurunkan intensitas (modulasi).
Menurut teori gate control (pintu perbatasan), sekeliling urat syaraf membawa nyeri sampai urat syaraf tulang belakang. Dimana nyeri yang dibawa oleh sekeliling urat syaraf itu dikurangi levelnya di urat syaraf tulang belakang, sebelum diteruskan ke otak. Teori ini adalah dasar dari kebanyakan tindakan strategi nyeri.
Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang dan reaksi terhadap nyeri, diantaranya adalah suku dan nilai-nilai budaya, tingkat pembangunan, lingkungan, dukungan orang lain, pengalaman dari nyerinya kurang/ sedikit, kegelisahan dan stres.
Nyeri adalah perasaan yang bersifat subjektif, dan banyak petunjuk yang dapat dipercaya dari adanya atau kehebatan dari nyeri, yaitu tindakan diri dari klien-klien. Penilaian terhadap semua pengalaman nyeri klien termasuk keseluruhan sejarah tentang nyeri.
Walaupun diagnosa-diagnosa yang diberikan perawat kepada pasien-pasien penderita nyeri, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis, nyeri itu sendiri mungkin berhubungan dengan diagnosa-diagnosa perawat kebanyakan lainnya.
Secara keseluruhan tujuan klien termasuk mencegah, mengurangi atau menghilangkan nyeri agar klien dapat sebagian atau seluruhnya melanjutkan kebiasaan aktivitas sehari-harinya dan untuk menguasai hasil dengan baik dengan pengalaman nyeri.
Ketika membuat perencanaan, perawat harus memilih tindakan pertolongan yang tepat untuk klien.
Pengelolaan nyeri dimasukkan ke dalam 2 macam dasar tindakan keperawatan, yaitu dengan pemberian obat (pharmacologic) dan bukan dengan pemberian obat (nonpharmacologic).
0 comments:
Post a Comment