Setiap yang berwujud pasti memiliki sifat sesuai denagn tingkatan keadaan yang memilki sifat itu sendiri. Secara garis besar sifat-sifat Allah SWT itu terbagi menjadi tiga yaitu sifat wajib, mustahil dan jaiz.
1. Sifat wajib dan mustahil
• Wujud artinya ada, mustahil bagi Allah bersifat adam.
• Qidam artinya maha pencipta, mustahil bagi-Nya bersifat hudust atau baru.
• Baqo artinya kekal, Mustahil bagi Allah bersifat fana atau rusak.
• Mukholawati Lil Hawadisti artinya tidak ada satu pun yang serupa dengan-Nya, maka mustahil bagi-Nya bersifat mumatsalatu lil hawadisi ( serupa dengan mahkluknya).
• Qiyamuhu binafsihi artinya sendiri, mustahil bersifat muhtajun lighoiriki (membutuhkan yang lain).
• Wahdaniyat artinya Maha Esa, mustahil bersifat ta’addud atau terbilang.
• Qudrat artinya Maha kuasa, mustahil bersifat ajzu atau lemah.
• Iradat artinya Maha berkehendak, mustahil bersifat karohah atau terpaksa.
• Ilmu artinya mengetahui, mustahil bersifat jahlun atau bodoh.
• Hayat artinya Maha hidup, mustahil bersifat mautan atau mati.
• Sama’ artinya Maha mendengar, mustahil bersifat somam atau tuli.
• Bashar artinya Maha melihat, mustahil bersifat umyun atau buta.
• Kalam artinya berkata-kata atau berfirman, mustahil bersifat bukmun.
2. Sifat jaiz
Sifat jaiz bagi Allah hanya satu yaitu Allah SWT bebas berbuat atau tidak berbuat yang menjadi wewenang sepenuhnya bagi Allah SWT untuk menentukannya sendiri. Bagi Allah menjadikan ala mini tidak sepenuhnya wajib, tetapi semata-mata boleh saja hukumnya, sebab jika Allah menjadikannya wajib, berarti semua mahkluk menjadi suatu hal yang wajib adanya. Padahalah yang wajib adalah Allah semata. Sebaliknya, Allah SWT boleh saja tidak menjadikan alam dan seluruh isinya ini. Dan tidak mustahil jika Allah SWT tidak menjadikan ala mini.
1. Sifat wajib dan mustahil
• Wujud artinya ada, mustahil bagi Allah bersifat adam.
• Qidam artinya maha pencipta, mustahil bagi-Nya bersifat hudust atau baru.
• Baqo artinya kekal, Mustahil bagi Allah bersifat fana atau rusak.
• Mukholawati Lil Hawadisti artinya tidak ada satu pun yang serupa dengan-Nya, maka mustahil bagi-Nya bersifat mumatsalatu lil hawadisi ( serupa dengan mahkluknya).
• Qiyamuhu binafsihi artinya sendiri, mustahil bersifat muhtajun lighoiriki (membutuhkan yang lain).
• Wahdaniyat artinya Maha Esa, mustahil bersifat ta’addud atau terbilang.
• Qudrat artinya Maha kuasa, mustahil bersifat ajzu atau lemah.
• Iradat artinya Maha berkehendak, mustahil bersifat karohah atau terpaksa.
• Ilmu artinya mengetahui, mustahil bersifat jahlun atau bodoh.
• Hayat artinya Maha hidup, mustahil bersifat mautan atau mati.
• Sama’ artinya Maha mendengar, mustahil bersifat somam atau tuli.
• Bashar artinya Maha melihat, mustahil bersifat umyun atau buta.
• Kalam artinya berkata-kata atau berfirman, mustahil bersifat bukmun.
2. Sifat jaiz
Sifat jaiz bagi Allah hanya satu yaitu Allah SWT bebas berbuat atau tidak berbuat yang menjadi wewenang sepenuhnya bagi Allah SWT untuk menentukannya sendiri. Bagi Allah menjadikan ala mini tidak sepenuhnya wajib, tetapi semata-mata boleh saja hukumnya, sebab jika Allah menjadikannya wajib, berarti semua mahkluk menjadi suatu hal yang wajib adanya. Padahalah yang wajib adalah Allah semata. Sebaliknya, Allah SWT boleh saja tidak menjadikan alam dan seluruh isinya ini. Dan tidak mustahil jika Allah SWT tidak menjadikan ala mini.
0 comments:
Post a Comment