Sunday, September 6, 2009

Tugas Kuliah Tentang PERMEABILITAS UAP AIR DARI FILM / PLASTIK

Integritas bahan makanan dalam kemasan ditentukan oleh kemampuan kemasan (bahan dan sistem kemasan) untuk menahan kerusakan selama penanganan, distribusi, dan penyimpanan yang baik di gudang, di toko, dan di rumah sebelum bahan makanan dikonsumsi.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kerusakan makanan ialah kontak dengan gas (oksigen) dan kelembaban. Kemasan diharapkan mampu melindungi bahan makanan dengan menjaga supaya oksigen dan kelembaban tetap berada di luar kemasan.

Sebenarnya plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik yang terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency", dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum, dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.

Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas mempunyai keunggulan dibanding bahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplatis dan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, CO2. Sifat permeabilitas plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan, plastik juga merupakan jenis kemasan yang dapat menarik selera konsumen.

Sehubungan dengan sifat plastik yang memiliki permeabilitas terhadap gas dan uap air sehingga mampu melindungi produk yang dikemas dengan menjaga agar oksigen dan uapa air tetap berada di dalam kemasan pada kenyataannya ternyata plastik pengemas tidaklah secara absolut mampu menahan gas dan uap air tersebut karena film plastik permeabel terhadap gas dan uap air.
Peremeabilitas terhadap gas dan uap air (Gas or water vapor permeability = WVP) yang banyak digunakan dalam teknologi pengemasan didefinisikan sebagai gram air per hari per 100 in2 permukaan kemasan, untuk ketebalan dan temperatur tertentu, dan kelembaban relatif di satu sisi 0% dan pada sisi lainnya 95%. Metode yang umum digunakan untuk mengukur permeabilitas uap ialah dengan metode gravimetri. Dalam metode ini digunakan suatu desikan yang bisa menyerap uap air dan menjaga supaya tekanan uap air tetap rendah disimpan dalam suatu mangkuk alumunium yang kemudian ditutup dengan film plastik yang akan diukur permeabilitasnya.


Related Posts:

  • Tugas Kuliah Tentang KromatografiKromatografi merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti penulisan dengan warna, walaupun sekarang istilah tersebut dapat juga dipisahkan dari senyawa-senyawa yang tidak berwarna.Pemisahan yang terjadi dala… Read More
  • Tentang Asam NukleatUnit terkecil dari suatu kehidupan adalah sel yang merupakan pabrik kecil dimana bahan-bahan dasar seperti asam amino, lipin dan elemen-elemen dasar lain-nya diterima, dan senyawa-senyawa baru yang lebih kompleks (protein, li… Read More
  • Tugas Kuliah Tentang PERMEABILITAS UAP AIR DARI FILM / PLASTIKIntegritas bahan makanan dalam kemasan ditentukan oleh kemampuan kemasan (bahan dan sistem kemasan) untuk menahan kerusakan selama penanganan, distribusi, dan penyimpanan yang baik di gudang, di toko, dan di rumah sebelum bah… Read More
  • Tentang PektinPektin merupakan merupakan polimer dari asam D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan â -1,4 glikosidik. Sebagian gugus karboksil pada polimer pektin mengalami esterifikasi dengan metil (metilasi) menjadi gugus metoksil. S… Read More
  • Susu Bubuk vs Susu CairMenurut data yang ada, orang Indonesia lebih mengenal susu bubuk dibandingkan susu cair, Sejumlah riset pada 2004 melaporkan konsumsi susu di Indonesia baru mencapai tujuh liter per kapita per tahun atau baru 197, 5 juta lite… Read More

0 comments: