Thursday, June 11, 2009

Dampak Bronchopneumoni Terhadap Sistem Tubuh

a. System Pernafasan
Proses bronchopneumoni mempengaruhi ventilasi, setelah ada penyebab mencapai alveoli reaksi inflamasi akan terjadi dan mengakibatkan ekstravasi cairan serosa kedalam alveoli, adanya eksudat tersebut memberikan media bagi pertumbuhan bakteri, membrane kapiler alveoli menjadi tersumbat sehingga menghambat aliran oksigen kedalam peri alveolar kapiler kebagian paru yang terkena dan akhirnya terjadi hipoksemia, dengan adanya peradangan alveolus menyebabkan terjadinya akumulasi secret, maka akan menyebabkan perubahan pada membrane paru-paru sehingga terjadi gangguan difusi, ventilasi karena pengembangan paru tidak optimal hal ini terjadi karena adanya tahanan yang menyebabkan pola nafas berubah dikarenakan adanya penumpukan secret.

b. System Kardiovaskuler
Demam akan meningktkan derajat metabolisme dari nodus sinus yang akan mempengaruhi peningkatan eksitabilitas sehingga klien akan mengalami tahikardi

c. System Pencernaan
Demam dan pengaruh toksik dan dikeluarkan akan menghambat sinyal-sinyal refleks saraf dari paru-paru untuk membantu mengatur pernafasan, sehingga sekresi gaster yang berasal dari nucleus motorik dorsalis atau melewati nervus vagus menuju ke dinding lambung kemudian ke kelenjar gaster dan merangsang saraf sekretoris untuk melepaskan asetilkolin sebagai nerotransmiter yang akan dilepaskan ujung saraf-saraf dan pelepasan gastrin oleh sel-sel gastrin secara terus-menerus dan akan merangsang sekresi sejumlah asam lambung sehingga timbul anoreksia dan muntah.

d. System Muskuloskeletal
Menurunnya kadar O2 dalam darah akan menyebabkan suplai O2 ke jaringan berkurang sehingga metabolisme tidak adekuat, pembentukan energi kurang mengakibatkan klien lemah dan lelah, maka terjadi keterbatasan aktivitas.

e. System Persarafan
Tidak adekuatnya kadar O2 akan meningkatkan aktivitas simpatis serta penambahan numlah impuls saraf rangka yang menuju otot-otot rangka sehingga menyebabkan tegangan otot, keadaan ini mengakibatkan klien selalu dalam keadaan terjaga dan gelisah.
Sumber : Buku Keperawatan

Related Posts:

  • Etiologi & Tanda Gejala Fraktur FRAKTUR1. DefinisiFraktur adalah patah atau gangguan kontinuitas jaringan tulang( PUSDIKNAKES DEPKES, 1995 : 75 )Fraktur adalah terputusnya kontinuitas struktur jaringan tulang, baik itu tulang rawan, sendi, tulan… Read More
  • Bayi Berat Lahir Rendaha. Definisi Bayi Berat Lahir Rendah Bayi berat lahir rendah yaitu bayi yang berat badannya kurang dari 2500 gram tanpa memerhatikan usia gestasi (Dona L Wong).Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kur… Read More
  • Langkah-langkah Latihan Aktif dan Pasif / ROM1. Latihan pasif anggota gerak atasA. Gerakkan menekuk dan meluruskan sendi bahu :Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya memegang lengan.Luruskan siku, naikkan dan turunkan lengan dengan siku tetap lurus.B. Gerakk… Read More
  • Tentang CraniektomyCraniektomy adalah insisi pada tulang tengkorak dan membersihkan tulang dengan memperluas satu atau lebih lubang,. Pembedahan craniektomy dilakukan untuk mengangkat tumor, hematom, luka, atau mencegah infeksi pada daerah tual… Read More
  • Tanda dan gejala Gagal ginjal kronikMenurut Suyono (200l) Tanda dan gejala Gagal ginjal kronik adalah :a. Gangguan pada sistem gastrointestinal.- Anoreksia, mual, dan muntah yang berhubungan dengan gangguan metabolisme protein dalam usus dan terbentuknya zat – … Read More

0 comments: