Tujuan dari percobaan sedimentasi ini adalah untuk menentukan harga k dan n juga untuk mengetahui konsentrasi optimum terbentuknya endapan (sedimentasi) yang dapat dilihat dari kecepatan mengendapnya flokulan. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini yaitu berdasarkan metode Garcy.
Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum sedimentasi kali ini adalah menyiapkan 4 buah gelas ukur 3000 mL, kemudian dimasukkan pasir sebanyak 15gr, 30 gr, 45 gr, dan 60 gr ke dalam masing-masing tabung. Setelah itu ke dalam masing-masing tabung ditambahkan air sebanyak 3 liter atau sampai batas 40 cm yang tertera pada tabung sehingga mendapatkan konsentrasi yang berbeda pada tiap tabungnya, yaitu 0.5%, 1%, 1.5%, dan 2%. Setelah di tambahkan Al3OH (tawas) dan NaOH 4M ke dalam masing-masing tabung dengan tujuan untuk membentuk flokulan-flokulan dari campuran tersebut. Kemudian campuran tersebut dikocok sampai campuran tersebut homogen. Setelah homogen di catat kecepatan terbentuknya flokulan atau endapan dimulai dari 0 menit, 10 menit, 20 menit dan seterusnya sampai semua flokulan mengendap.
Jika partikel mulai dari keadaan diam dari fluida tempat partikel tersebut terendam, lalu bergerak melalui fluida itu karena gaya-gaya luar, gerakan itu dapat di bagi menjadi dua tahap. Tahap pertama merupakan periode singkat dimana berlangsung percepatan, yaitu selama waktu kecepatan itu meningkat dari nol sampai kecepatan terminal. Tahap kedua ialah periode dimana partikel itu berada dalam kecepatan terminalnya.
Untuk mempercepat proses pengendapan dapat ditambahkan zat pengendap, misalnya larutan Al3OH (tawas), larutan ini berfungsi sebagai zat pengendap sehingga akan mempercepat proses pengendapan (sedimentasi). Penambahan zat pengendap dengan konsentrasi tinggi akan menimbulkan kerapatan antara partikelnya kecil sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar partikel lebih cepat, sedangkan penambahan zat pengendap dengan konsentrasi rendah akan menimbulkan kerapatan antar partikel tinggi sehingga tidak memungkinkan interaksi partikel dengan cepat.
Dari hasil percobaan, larutan dengan konsentrasi lebih tinggi lebih cepat mengendap. Dengan demikian larutan yang memiliki konsentrasi lebih rendah akan lebih lama mengendap. Pada saat pencatatan waktu dan ketinggian zat yang mengendap, sebaiknya digunakan rentang waktu yang tidak terlalu jauh karena menghasilkan pengamatan bagus yang nantinya akan digunakan untuk menentukan titik kritik pengendapan dengan metode grafik.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi laju pengendapan atau sedimentasi adalah flokulan, medium, bentuk partikel, dan konsentrasinya.
Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum sedimentasi kali ini adalah menyiapkan 4 buah gelas ukur 3000 mL, kemudian dimasukkan pasir sebanyak 15gr, 30 gr, 45 gr, dan 60 gr ke dalam masing-masing tabung. Setelah itu ke dalam masing-masing tabung ditambahkan air sebanyak 3 liter atau sampai batas 40 cm yang tertera pada tabung sehingga mendapatkan konsentrasi yang berbeda pada tiap tabungnya, yaitu 0.5%, 1%, 1.5%, dan 2%. Setelah di tambahkan Al3OH (tawas) dan NaOH 4M ke dalam masing-masing tabung dengan tujuan untuk membentuk flokulan-flokulan dari campuran tersebut. Kemudian campuran tersebut dikocok sampai campuran tersebut homogen. Setelah homogen di catat kecepatan terbentuknya flokulan atau endapan dimulai dari 0 menit, 10 menit, 20 menit dan seterusnya sampai semua flokulan mengendap.
Jika partikel mulai dari keadaan diam dari fluida tempat partikel tersebut terendam, lalu bergerak melalui fluida itu karena gaya-gaya luar, gerakan itu dapat di bagi menjadi dua tahap. Tahap pertama merupakan periode singkat dimana berlangsung percepatan, yaitu selama waktu kecepatan itu meningkat dari nol sampai kecepatan terminal. Tahap kedua ialah periode dimana partikel itu berada dalam kecepatan terminalnya.
Untuk mempercepat proses pengendapan dapat ditambahkan zat pengendap, misalnya larutan Al3OH (tawas), larutan ini berfungsi sebagai zat pengendap sehingga akan mempercepat proses pengendapan (sedimentasi). Penambahan zat pengendap dengan konsentrasi tinggi akan menimbulkan kerapatan antara partikelnya kecil sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar partikel lebih cepat, sedangkan penambahan zat pengendap dengan konsentrasi rendah akan menimbulkan kerapatan antar partikel tinggi sehingga tidak memungkinkan interaksi partikel dengan cepat.
Dari hasil percobaan, larutan dengan konsentrasi lebih tinggi lebih cepat mengendap. Dengan demikian larutan yang memiliki konsentrasi lebih rendah akan lebih lama mengendap. Pada saat pencatatan waktu dan ketinggian zat yang mengendap, sebaiknya digunakan rentang waktu yang tidak terlalu jauh karena menghasilkan pengamatan bagus yang nantinya akan digunakan untuk menentukan titik kritik pengendapan dengan metode grafik.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi laju pengendapan atau sedimentasi adalah flokulan, medium, bentuk partikel, dan konsentrasinya.
0 comments:
Post a Comment