Ekosistem terumbu karang dibatasi oleh beberapa faktor, yaitu (Nybakken 1988):
1. Suhu. Hampir semua terumbu karang hanya ditemukan pada perairan yang dibatasi oleh permukaan yang isoterm 20oC. Perkembangan terumbu karang yang paling optimal terjadi di perairan yang rata-rata suhu tahunannya 23-25oC. Terumbu karang dapat bertoleransi sampai suhu kira-kira 36-40oC.
2. Cahaya. Cahaya yang cukup harus tersedia agar fotosisntesis oleh zooxanthellae dapat berlangsung. Titik kompensasi untuk karang dimana intensitas cahaya lebih rendah 15-20% dari intensitas di permukaan.
3. Salinitas. Karang hermatipik adalah organisme lautan sejati dan tidak dapat bertahan pada salinitas yang menyimpang dari salinitas air laut yang normal (32-35‰).
4. Sedimentasi. Kebanyakan karang hermatipik tidak dapat bertahan dengan adanya endapan yang berat, yang menutupinya dan menyumbat struktur pemberian makanannya, dan mengurangi cahaya yang dibutuhkan untuk fotosintesis oleh zooxanthellae untuk berfotontesis
1. Suhu. Hampir semua terumbu karang hanya ditemukan pada perairan yang dibatasi oleh permukaan yang isoterm 20oC. Perkembangan terumbu karang yang paling optimal terjadi di perairan yang rata-rata suhu tahunannya 23-25oC. Terumbu karang dapat bertoleransi sampai suhu kira-kira 36-40oC.
2. Cahaya. Cahaya yang cukup harus tersedia agar fotosisntesis oleh zooxanthellae dapat berlangsung. Titik kompensasi untuk karang dimana intensitas cahaya lebih rendah 15-20% dari intensitas di permukaan.
3. Salinitas. Karang hermatipik adalah organisme lautan sejati dan tidak dapat bertahan pada salinitas yang menyimpang dari salinitas air laut yang normal (32-35‰).
4. Sedimentasi. Kebanyakan karang hermatipik tidak dapat bertahan dengan adanya endapan yang berat, yang menutupinya dan menyumbat struktur pemberian makanannya, dan mengurangi cahaya yang dibutuhkan untuk fotosintesis oleh zooxanthellae untuk berfotontesis
0 comments:
Post a Comment