Tuesday, May 26, 2009

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG GIZI BURUK PADA ANAK

Mungkin saja penyebab utama dari keadaan gizi buruk ini adalah kemiskinan, tetapi ternyata penyebabnya tidak hanya itu, cara dan kebiasaan keluarga dalam hal makan saja jelas berpengaruh.misalnya orang tua yang kurang menyadari tentang jenis dan jumlah makanan yang mengandung gizi yang baik untuk pertumbuhan. Mungkin pula ada aturan-aturan yang ketat dalam hal makan yang membuat anak kurang selera dalam makan, misalnya kebiasaan makan yang harus habis, sebab lain adalah kebiasaan jajan diluar jam makan dengan teman-temannya sehingga anak tersebut bawaannya selalu kenyang. Nyata pula bahwa gangguan emosional dapat membuat anak kehilangan selera makan meskipun makanannya sudah cukup mengandung gizi yang seimbang.

Saat yang paling rawan adalah pada bulan-bulan pertama setelah dilahirkan, pada saat dimana otak sedang membutuhkan banyak zat penting untuk pertumbuhannya yang sangat cepat.apabila pada maa ini sampai terjadi kekurangan gizi yang memadai maka otak akan cacat dan cacat ini akan berlanjut seumur hidup. Coursin “ kekurangan gizi dapat menimbulkan kekacauan structural dan metabolisme sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangannya untuk melaksanakan tugas saraf sangat terbatas” sudah cukup bukti yang memperlihatkan adanya hubungan yang sangat erat antara tinggi tubuh semasa bayi dan tinggi tubuh pada masa dewasa.bayi yang pada masa bayinya kurang memperoleh makanan bergizi akan mengalami proses prtumbuhan yang terhambat,sehingga ketika beranjak dewasa tubuh mereka lebih pendek dibanding dengan sebayanya.sekalipun orang tua mencoba memperbaiki kondisi tinggi tubuh anaknya dengan makanan yang mengandung gizi, tampaknya itu sulit untuk diperbaiki lagi. Dengan demikian pada masa dewasanya nanti tinggi tubuhnya tetap pendek daripada teman sebayanya ,hal ini juga berlaku bagi perkembangan intelektual.


Gizi buruk yang dialami anak di bawah usia dua tahun akan menyebabkan "otak kosong"-hal itu tampak dari penampang lintang otak anak kurang gizi dibandingkan anak cukup gizi-sehingga kecerdasannya rendah, demikian pula produktivitasnya. Hal itu pada gilirannya akan menghasilkan generasi pekerja kasar yang tidak berpenghasilan tinggi alias miskin, yang tidak mampu memberi makanan bergizi pada anaknya sehingga siklus terulang.
Dari semua yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik untuk lebih mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan orang tua terhadap pemenuhan gizi pada anak, peneliti juga ingin menjelaskan bahwa betapa pentingnya kebutuhan gizi pada anak.karena masih banyak orang tua yang belum begitu mengerti tentang pentingnya makanan yang bergizi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dan juga tentang akibat yang akan ditimbulkan jika anak tersebut tidak terpenuhi kebutuhan gizinya. Padahal apabila kita lihat dilingkungan pedesaan ataupun di lingkungan perkotaan banyak tersedia makanan-makanan yang bergizi dan mudah didapat, tetapi masih banyak anak yang mengalami kekurangan gizi(gizi buruk). Disini peneliti juga akan lebih mengedepankan peran dari orang tua akan kebutuhan gizi pada anak mereka,sehingga angka anak yang kekurangan gizi khususnya didaerah yang saya jadikan tempat penelitian akan bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.
(kalau ingin tau lebih lanjut hubungi via e-mail)

0 comments: